Jakarta - Maxus resmi meluncurkan jajaran produknya di Indonesia dengan memperkenalkan dua mobil listrik terbaru, Mifa 7 dan Mifa 9. Apa yang membuat Maxus berbeda dari merek-merek China lainnya?
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar kendaraan di Indonesia ramai dengan merek-merek asal China seperti BYD, BAIC, GAC AION, Jetour, dan Zeekr. Maxus hadir dengan keunggulan unik yang membedakannya dari kompetitor.
Keunggulan utama Maxus adalah segmentasi produknya. Mereka adalah produsen pertama yang menawarkan MPV premium bertenaga listrik di Indonesia. Selain itu, Maxus bermitra dengan Indomobil Group, yang memiliki pengalaman puluhan tahun di industri otomotif Indonesia, untuk memperkuat posisi mereka di pasar lokal.
"Setiap tahun selalu ada brand China yang masuk ke Indonesia. Meskipun pasar sedang turun, persaingan tetap menarik," kata Yudhy Tan, CEO Maxus Indonesia, di Jakarta Selatan. "Fokus kami adalah kepuasan pelanggan. Brand yang gagal sering kali mengabaikan hal ini."
Terkait garansi panjang seperti yang ditawarkan produsen China lainnya, Yudhy belum memberikan jawaban pasti. Pengumuman resmi akan dilakukan di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024.
Harga untuk Maxus Mifa 7 dan 9 akan diumumkan di GJAW 2024. Mifa 9 diperkirakan dibanderol Rp 1,1 miliar on the road Jakarta, sementara harga Mifa 7 belum diketahui.
Saat ini, kendaraan Maxus di Indonesia masih berstatus impor utuh (CBU) dari China. Namun, mereka berencana memulai perakitan lokal di Purwakarta, Jawa Barat, dalam waktu dekat.